Payakumbuh, - Semangat bela negara mempertahankan eksistensi Indonesia tidak boleh hilang. Apa lagi di tengah tantangan saat ini yang semakin besar dan berat.
Bela negara kini berbeda dengan 73 tahun berlalu, saat dibentuknya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Kini, tidak hanya mempertahankan dari penjajah secara fisik, tetapi juga menangkis serangan berbagai pihak, dari dalam maupun luar yang ingin merusak kebhinekaan Indonesia.
Demikian disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan (Pothan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Mayjen TNI Dadang Hendrayudha di depan ratusan siswa dan generasi muda dalam sosialisasi Kesadaran Bela Negara, Peringatan Hari Bela Negara (HBN) ke-73, di Hall GOR M. Yamin, Kota Payakumbuh, Sabtu (18/12/2021).
Saat ini tantangan mempertahankan Indonesia, kata Dadang, ada di pundak segenap bangsa khususnya para generasi muda. Tantangan terberatnya adalah kondisi toleransi yang semakin menurun, terorisme, anarkisme, serta perubahan budaya.
“Kita jangan sampai melupakan jati diri dan asal usul kita. Hidup merdeka yang kita nikmati hari ini adalah buah perjuangan para pendahulu, jangan kita khianati pengorbanan mereka. Mari kita isi dengan semangat bela negara melalui profesi dan peran kita masing-masing, ” ajak Mayjen Dadang.
Dalam kesempatan itu Dadang juga menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Sumatra Barat (Sumbar) Mahyeldi Ansharullah dan jajaran Pemprov Sumbar yang telah menyiapkan serangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Bela Nagara.
Gubernur Mahyeldi saat membuka sosialisasi juga mengajak setiap anak bangsa untuk menjaga persatuan dan kerukunan sebagai wujud dari semangat bela negara.
“Banyak peristiwa dari rangkaian PDRI yang telah memberi banyak pelajaran bagi kita. Tentang bagaimana para tokoh pemimpin bangsa yang saling menghargai dan melepaskan ego mereka masing-masing dan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa diatas segalanya, ” ujar Mahyeldi.
Sosialisasi tersebut, kata Mahyeldi, sangat penting bagi generasi muda. Ke depan Pemprov Sumbar melalui Dinas Pendidikan akan menggiatkan sosialisasi ini termasuk juga menyiapkan peringatan Hati Bela Negara yang berlangsung selama sebulan penuh, hingga puncaknya peringatan peristiwa ‘Situjuah’.
Turut hadir dalam sosialisasi itu, Staf Ahli Bidang Politik Kemenhan, Mayjen TNI Nugroho Sulistyo Budi, Bupati Limapuluh Kota Safaruddin, Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi, para Veteran ‘45 dan tokoh masyarakat. (**)